Perbedaan area struktur otak yang berbeda memiliki konsekuansi peran dan fungsi
yang berbeda pula. Hal itu juga yang menyebabkan perbedaan dominasi fungsi
otak. Perbedaan kekuatan fungsi otak tersebut mengantarkan seseorang pada
perbedaan kekuatan intelegensia pada setiap orang.
Intelegensia tidak sama dengan IQ (intelegent quotient). Meskioun
keduanya sering dikaitkan dengan konsep kecerdasan. Kedua hal itu tetap
memiliki perbedaan. IQ merupakan hasil pengukuran kecerdasan yang sudah di
pengaruhi oleh lingkungan, seperti latar belakang pendidikan, pola asuh, peoses
belajar, emosi dan motivasi.
Sementara itu, intelegensia merupakan kecerdasan dalam bentuk potensi yang
belum mendapatkan intervensi lingkungan, yang dinamakan bakat. Hal itu bisa di
deteksi melalui analisis sidik jari untuk menentukan jenis potensi bakat yang
dimiliki seseorang. Sering kali, bakat merupakan wilayah potensi kecerdasan
yang tersembunyi dan banyak diantaranya yang tidak bsia diukur dalam starndar
IQ.
Oleh karena itu, kekuatan intelegensia tidak bersifat tunggal, tetapi
sesusai dominansi kekuatan fungsi otak. Hal itu akan menjadi bentuk-bentuk
intelegensia yang terspesialisasi. Penelitian Howard Gardner menguak bahawa
ada, sekurang-kurangnya, delapan intelegensia yang berbeda, yaitu
intrapersonal, interpersonal, logika-matematika, visual- spasial, bodi kinestetik,
linguistik, musikal, naturalis.
0 komentar:
Posting Komentar