Fingerprint Analysis : Mengungkap
Keunikan Individu
Setiap anak terlahir sebagai pribadi
yang berbeda dan unik, seunik sidik jarinya. Perbedaan tersebut mencakup aspek
fisik (biologis) maupun psikologis. Tidak ada orang memiliki kesamaan
fisik baik rupa wajah maupun bentuk tubuh sama persis 100%. pada kembar identik
sekalipun, kita akan menemukan satu atau beberapa perbedaan fisik. Watak atau
kepribadian setiap pribadi memiliki kekhasan masing-masing yang sudah ada sejak
mereka lahir.
Kita telah mengetahui bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama. Masihkah kita
meragukan sidik jari bisa mengungkap perbedaan keunikan individu? Mengapa kita
semua begitu berbeda sekaligus mirip pada saat yang sama? Apa yang terjadi
dengan kepribadian kita setelah tumbuh dewasa? Apakah kepribadian berubah atau
tetap sepanjang hidup kita?
Pencarian penjelasan tentang keragaman manusia telah berlangsung selama
berabad-abad yang lalu. Para ilmuwan telah
lama menaruh minat pada penemuan kunci untuk mengungkap misteri perbedaan
gender, dari sifat karakter atau tipe kepribadian seseorang. Terlepas dari
semakin banyaknya literature dan penelitian yang senantiasa dilakukan
oleh banyak kalangan akademisi di seluruh dunia, sejauh ini masih banyak hasil
penemunan yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut untuk menghasilkan temuan
yang dapat diandalkan.
Lita terlahir bersama kode genetis ketika dilahirkan. Salah satu struktur
genetis yang relatif bersifat menetap adalah sidik jari dan retina mata.
Struktur genetis merupakan cetak biru (blue print) kekuatan dan
kelemahan seseorang serta merupakan “kode” setiap individu sebagaimana adanya.
Dengan memecahkan kode genetis tersebut, berarti seseorang telah mendapatkan
informasi yang sangat akurat mengenai siapa dirinya sebenarnya.
Menginterpretasikan kode genetis akan membantu mengenali jati diri seseorang
secara lebih akurat.
Saat ini, telah ditemukan sebuah metode yang disebut metode fingerprint
analysis atau yang dikenal sebagai analis sidik jari. Metode ini bertujuan
mengungkap perbedaan keunikan individu secara genetik. Dengan demikian, akan
terlihat gambaran mengapa setiap orang memiliki perbedaan dalam mengekspresikan
potensi, bakat dan minatnya, gaya
belajar, responsivitas daya tangkap, ketelitian, sampai pada trait
(watak) sebagai dasar kepribadian seseorang. Namun, tidak ada kriteria bahwa
jenis sidik jari tertentu merupakan sidik jari paling ideal di bandingkan
dengan yang lain. Pada kenyataannya, seperti yang telah disebutkan, secara
genetik, antara satu individu dan individu lain tidak ada yang persis memiliki
sidik jari yang sama.
Bagaimana cara fingerprint analysis mengungkapkan ini semua? Ilmu dasar
yang digunakan dalam fingerprint analysis adalah science and research
of dermatoglyphics. Penelitian dermatoglyphics (yakni ilmu yang membahas
pembentukan pola sidik jari) telah berkembang lebih dari 200 tahun. Hanya saja,
setiap peneliti berdiri-sendiri. Sebagai contoh, untuk kalangan antropologi,
penelitian lebih ditekankan pada studi antropologi. Kalangan kedokteran
memandang dari sudut forensik. Penelitian neuroscience dan psikologi
modern. Penelitian mengenai fungsi otak, sistem saraf, dan struktur belahan
otak memiliki banyak korelasi dengan pola pembentukan sisik jari seseorang yang
sudah terbentuk sejak dalam kandungan.
0 komentar:
Posting Komentar