Sidik jari seseorang sudah terbentuk sejak 12 minggu sejak ia
dilahirkan, dan tidak akan berubah sepanjang hayatnya. Ternyata, dr.
Howard Gardner, seorang psikolog dan profesor Harvard Graduate School of
Education, menemukan adanya multiple intelligents, kecerdasan majemuk yang terdistribusi ke dalam delapan kapasitas intelektual, yaitu :
- Linguistic intelligence (Kecerdasan linguistik)
- Logical – mathematical intelligence (Kecerdasan logika-matematika)
- Spatial intelligence (Kecerdasan visual-spasial)
- Bodily-kinesthetic intelligence (Kecerdasan gerak tubuh)
- Musical intelligence (Kecerdasan musikal)
- Interpersonal intelligence (Kecerdasan interpersonal)
- Intrapersonal intelligence (Kecerdasan Intrapersonal)
- Naturalist intelligence (Kecerdasan natural)
- Spiritual intelligence (Kecerdasan rohani)
Setiap individu memiliki area tertentu di mana ia memiliki kelebihan
dirinya (bakat), yang sayangnya belum tentu sejalan dengan minat.
Tapi sangatlah baik jika kita tau bakat yang kita miliki daripada buta sama sekali, karena dengan pengetahuan yang kita miliki mengenai kelebihan diri, kita dapat mengembangkan kemampuan diri dengan sangat efektif. Hal ini sangat membantu bagi individu yang ingin melanjutkan tingkat pendidikan ke jenjang universitas, memilih karir yang tepat, atau sekedar mencari kegiatan yang paling pas untuk mengisi waktu luang bila telah pensiun dari pekerjaan. Betapa menyenangkan mengerjakan hal-hal yang kita sukai sebagai suatu mata pencaharian!
Dari fingerprint-test ini kita dapat mengetahui tidak saja pada area mana bakat kita berada tapi juga potensi, gaya belajar, dan distribusi kecerdasan.
Fingerprint Test bisa diikuti oleh balita sampai usia dewasa. Menurut saya, sangat baik melakukan fingerprint test untuk anak usia dini untuk mengetahui bagaimana cara terbaik mengembangkan mereka secara efektif. Kenapa efektif? Karena kita akan tau anak tersebut memiliki tingkat kecerdasan maksimal di area mana, sekaligus metode belajar yang paling tepat untuk anak tersebut (setiap anak tentu berbeda, kesampingkan 'intuisi' khas orang tua.
Tapi sangatlah baik jika kita tau bakat yang kita miliki daripada buta sama sekali, karena dengan pengetahuan yang kita miliki mengenai kelebihan diri, kita dapat mengembangkan kemampuan diri dengan sangat efektif. Hal ini sangat membantu bagi individu yang ingin melanjutkan tingkat pendidikan ke jenjang universitas, memilih karir yang tepat, atau sekedar mencari kegiatan yang paling pas untuk mengisi waktu luang bila telah pensiun dari pekerjaan. Betapa menyenangkan mengerjakan hal-hal yang kita sukai sebagai suatu mata pencaharian!
Dari fingerprint-test ini kita dapat mengetahui tidak saja pada area mana bakat kita berada tapi juga potensi, gaya belajar, dan distribusi kecerdasan.
Fingerprint Test bisa diikuti oleh balita sampai usia dewasa. Menurut saya, sangat baik melakukan fingerprint test untuk anak usia dini untuk mengetahui bagaimana cara terbaik mengembangkan mereka secara efektif. Kenapa efektif? Karena kita akan tau anak tersebut memiliki tingkat kecerdasan maksimal di area mana, sekaligus metode belajar yang paling tepat untuk anak tersebut (setiap anak tentu berbeda, kesampingkan 'intuisi' khas orang tua.
0 komentar:
Posting Komentar